Kamis, 03 November 2011

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAAP

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
MIE INSTAN MEREK SEDAAP

RINGKASAN

Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama. Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
      Dari uraian tersebut di atas maka judul penelitian ini adalah: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedaap (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmer Malang).
      Penelitian ini bertujuan untuk:1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perilaku konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis  terhadap keputusan untuk membeli produk mie instan merek sedaap,  2) Untuk mengetahui diantara faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi yang berpengaruh dominan terhadap keputusan mahasiswa untuk membeli produk mie instan merek sedaap. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan menggunakan sampel sebanyak 40 responden mahasiswa didapatkan hasil sebagai berikut: Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap dan variabel psikologis mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEPOT AIR MINUM

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA DEPOT AIR MINUM
RINGKASAN

Dalam keadaan perekonomian yang semakin sulit ini banyak terjadi persaingan di berbagai bidang kehidupan, termasuk didalamnya persaingan dalam dunia bisnis. Banyak perusahaan yang saling berlomba untuk mendapatkan pangsa pasar, sehingga hal ini memacu perusahaan untuk berusaha terus maju dalam memperbaiki bisnisnya. Di samping itu dengan adanya kemajuan teknologi, perusahaan dituntut pula untuk dapat mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal dengan yang lainnya.
Supaya perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka perusahaan tersebut harus dapat mengantisipasi perkembangan ekonomi yang semakin kompetitif dengan melakukan strategi yang tepat agar tidak tersisih dalam persaingan. Selain itu perusahaan juga harus dapat mengantisipasi kecenderungan ekonomi di masa mendatang dan harus dapat bersaing dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan kemajuan perusahaan.
Perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa selalu dihadapkan pada pertanyaan, “mengapa konsumen membeli barang atau jasa tertentu?” jawabannya tidak dapat diterangkan secara langsung dari pengamatannya saja, tetapi dibutuhkan analisa perilaku konsumen yang lebih mendalam. Hal ini akan banyak membantu bagi manajer pemasaran untuk memahami “mengapa” dan “bagaimana” perilaku konsumen tersebut, sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan, dan memdistribusikan barangnya secara baik (Swastha, 2000 : 13). Dengan analisa perilaku konsumen ini, perusahaan akan mempunyai pandangan yang lebih luas dan akan lebih mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan konsumen.
 Dalam perkembangan ekonomi khususnya saat ini di Daerah kota Yogyakarta, sebagai kota pendidikan, kota budaya, dan pariwisata ternyata mengalami perkembangan yang cukup pesat.  Serta dari tahun ketahun penduduk di kota ini semakin meningkat, peningkatan yang terjadi mengkibatkan meningkatnya pula kebutuhan manusia, baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan sekunder. Dari mulai kebutuhan akan tempat tinggal, kebutuhan sehari-hari sampai pada kebutuhan tersier semakin hari semakin meningkat.
Maka pada situasi seperti ini menuntut kejelian pihak perusahaan melihat pergeseran dan perubahan keinginan serta kebutuhan para konsumen membuat perusahaan kewalahan dalam menyusun strategi untuk memenangkan persaingan dalam dunia bisnis yang diakibatkan kemajuan zaman. Dimana kepuasan konsumen sangat diutamakan sehingga dapat memperoleh keuntungan yang diharapkan untuk membiayai kelangsungan operasi perusahaan.
Peranan air minum isi ulang semakin besar, hal ini terlihat dengan semakin bertambahnya jumlah air minum isi ulang dimana-mana. Maka persaingan sesama perusahaan air minum isi ulang semakin tajam. Peningkatan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya kebutuhan hidup memberikan lapangan pekerjaan atau bisnis baru. Salah satu contoh bisnis yang mempunyai prospek yang baik adalah bisnis dalam bidang penjualan air minum isi ulang. 

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ECERAN (RETAIL MARKETING MIX) YANG MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SUPER SWALAYAN SEMARANG

ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ECERAN (RETAIL MARKETING MIX) YANG MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SUPER SWALAYAN SEMARANG

RINGKASAN

Suatu perusahaan jasa jika ingin tetap bertahan dan bersaing serta mampu mengembangkan bisnisnya harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen agar tercipta suatu kepuasan. Super Swalayan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Ritel yang menawarkan barang-barang kebutuhan rumah tangga bagi masyarakat mulai berbenah diri dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dimata konsumen, hal itu dilakukan dengan harapan kepuasan konsumen terpenuhi sehingga mampu bersaing dengan perusahaan ritel sejenis  lainnya.
Permasalahan yang timbul dalam  penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana faktor Keragaman Produk, Layanan Toko, Atmosfer Toko, Harga, Promosi dan Lokasi dalam menentukan tingkat kepuasan Super swalayan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis faktor Keragaman Produk, Layanan Toko, Atmosfer Toko, Harga, Promosi dan Lokasi dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen Super Swalayan.
Populasi yang diambil adalah konsumen Super Swalayan Semarang, dimana setiap orang yang melakukan aktivitas berbelanja pada Super SwalayanSampel yang diambil sebanyak 98 konsumen. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan konsumen Super Swalayan mengenai kinerja Super Swalayan Semarang yang terdiri dari variabel Keragaman Produk, Layanan Toko, Atmosfer Toko, Harga, Promosi dan Lokasi. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik matrix important and performance sehingga menggunakan sampel ganda berpasangan dengan perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil analisis dengan menggunakan perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa pada keenam faktor yang diukur untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen, diketahui bahwa pelangan merasa puas dengan  kinerja Super Swalayan dalam memberikan pelayanan pada faktor Keragaman Produk, Layanan Toko, Lokasi, dan Promosi sedangkan pelanggan merasa tidak puas dengan kinerja Super Swalayan dalamAtmosfer toko. Pada faktor Keputusan Harga tidak diketahui secara signifikan hasilnya.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan konsumen Super Swalayan semarang merasa tidak puas akan kinerja Super Swalayan. Namun demikian ada faktor dimana konsumen merasa puas. Oleh karena itu disarankan kepada pihak Super Swalayan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan konsumen agar konsumen merasa sangat puas. Sedangkan pada faktor dimana konsumen merasa puas, hendaknya Super Swalayan dapat mempertahankan prestasinya dan lebih ditingkatkan lagi.

PELAKSANAAN PROMOSI DALAM UPAYA MEMELIHARA LOYALITAS PELANGGAN PADA PT.INDOSAT Tbk. CABANG BANDUNG

PELAKSANAAN PROMOSI DALAM UPAYA MEMELIHARA LOYALITAS PELANGGAN PADA PT.INDOSAT Tbk. CABANG BANDUNG

RINGKASAN

Seiring dengan perkembangan perekonomian di negara Indonesia saat ini, juga pengaruh dari perkembangan teknologi yang menyebabkan perusahaan dalam perkembangannya dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif, sehingga membuat semakin ketatnya persaingan dalam  dunia bisnis, dengan semakin ketatnya tingkat persaingan maka dibutuhkan pula fungsi pemasaran yang baik, sehingga tujuan yang di harapkan  oleh perusahaan akan tercapai, karena pemasaran perupakan pilar utama yang penting dalam kelangsungan hidup perusahaan.
Perusahan yang unggul adalah mereeka yang dengan tangkas menyiasati perubahan bisnis dan dapat memanfatkan peluang-peluang yang ada, serta mereka yang berhasil memberikan kepuasan bagi pelanggannya, tentunya dengan sesuatu yang hal yang efektif dan efisien, salah satunya melalui komunikasi secara baik bagi pelanggannya, sehingga hubungan antara produsen atau perusahan dengan pelanggannya akan semakin erat dan harmonis.
Perusahaan membutuhkan komunikasi dengan pelanggannya yaitu dengan cara melakukan promosi,  semakin gencar perusahaan melakukan promosi maka akan semakin dekat di benak pelanggannya. Oleh karena itu banyak perusahan yang berani mengeluarkan anggaran yang cukup besar untuk biaya promosi. Media atau alat promosi yang sering dilakukan perusahaan antara lain melalui: periklanan, Penjualan Personal, Pemasaran Langsung, Hubungan Masyarakat, dan Promosi Penjualan, Alat alat promosi tersebut dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari perusahaan itu sendiri.


DOWNLOAD

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN PELAYANAN

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN PELAYANAN

RINGKASAN

Keputusan konsumen berbelanja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah faktor marketing mix sebagai strategi pemasarannya. Lokasi, harga dan pelayanan adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pembeli dalam pengambilan keputusan berbelanja. Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mengajukan permasalahan sebagai berikut : Adakah pengaruh lokasi, harga dan pelayanan terhadap keputusan konsumen berbelanja di ABC Swalayan Purbalingga, dan seberapa besar pengaruh lokasi, harga dan pelayanan terhadap keputusan konsumen berbelanja di ABC Swalayan. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh lokasi, harga dan pelayanan terhadap keputusan konsumen berbelanja di ABC Swalayan Purbalingga, dan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi, harga dan pelayanan terhadap keputusan konsumen berbelanja di ABC Swalayan Purbalingga.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen ABC Swalayan Purbalingga. Jumlah konsumen ABC Swalayan tidak terbatas sehingga populasinya tidak terbatas. Sampel dalam penelitian ini diambil secara aksidental, yaitu siapa saja yang kebetulan dijumpai sedang berbelanja di ABC Swalayan. Dalam penelitian ini
sampel diambil sebanyak 120 orang. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel lokasi (X1), variabel harga (X2), variabel pelayanan (X3) dan variabel keputusan konsumen berbelanja (Y). Data diambil melalui metode kuesioner (angket), metode wawancara dan metode observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan
analisis regresi linier berganda dan didukung dengan analisis deskriptif persentase.
Hasil analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan regresi Y = 4,760 +
0,228X1 + 0,208X2 + 0,308X3, dari hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lokasi, harga dan pelayanan terhadap keputusan konsumen berbelanja di ABC Swalayan Purbalingga sebesar 57,9%. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, diperoleh hasil pengaruh terhadap keputusan konsumen berbelanja di ABC Swalayan untuk variabel pelayanan sebesar 23,23%, variabel lokasi sebesar 13,03% dan variabel harga sebesar 6,91%. Sedangkan berdasarkan analisis deskriptif persentase diperoleh bahwa variabel lokasi dalam kategori baik, sedangkan variabel harga, variabel pelayanan dan variabe keputusan konsumen berbelanja dalam kategori cukup baik.
Disarankan untuk lebih memperhatikan faktor pelayanan, karena variabel pelayanan mempunyai pengaruh paling besar dalam keputusan konsumen berbelanja. Hendaknya mutu pelayanan lebih ditingkatkan dengan cara menambah troli, penataan barang yang teratur, barang belanjaan konsumen yang banyak atau berat dibantu dibawakan sampai ke mobil atau angkutan, serta keaktifan, kecakapan, keramahan dan kecepatan melayani konsumen oleh para pramuniaga juga harus lebih ditingkatkan agar konsumen merasa lebih diperhatikan. Faktor lokasi juga perlu diperhatikan, karena masih ada 43 responden (35,8%) yang mengatakan ketersediaan sarana/fasilitas seperti toilet/WC, tempat parkir bagi pengunjung masih kurang memadai. Mengenai harga, juga perlu diperhatikan meskipun pengaruhnya kecil terhadap keputusan berbelanja. Harga yang tetap terjangkau akan membuat konsumen tetap memilih ABC Swalayan sebagai tempat dimana konsumen melakukan pembelian. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya dengan variabel yang berbeda.

PENGARUH PERKEMBANGAN JUMLAH PELANGGAN KARTU HALO

PENGARUH PERKEMBANGAN JUMLAH PELANGGAN KARTU HALO

RINGKASAN



Industri telekomunikasi selular nasional dewasa ini mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dan mengakibatkan tingkat kompetisi yang sangat tinggi. Regulasi pemerintah yang mendasari diberikannya lisensi kepada beberapa operator baru membuat kompetisi antar operator selular menjadi sangat terbuka. Operator-operator selular berbasis GSM (Global System for Mobile Communication) yang selama ini menguasai pasar harus menyiapkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan efisien. Hal tersebut dikarenakan operator-operator selular berbasis CDMA (Code Division Multiple Access) telah meramaikan persaingan dalam industri ini dengan potensi pengembangan teknologi yang lebih menjanjikan jika dibandingkan dengan teknologi GSM. Kondisi ini mengakibatkan setiap operator harus mampu mengeksploitasi pasar potensial yang ada di industri ini hingga pencapaian optimal demi menjaga kelangsungan hidupnya.
Sejarah operator selular di Indonesia berawal pada pertengahan tahun 1993 yang ditandai dengan hadirnya PT. Satelindo sebagai operator selular GSM pertama di Indonesia. PT. Telekomunikasi Selular menjadi operator selular kedua di Indonesia yang berdiri pada bulan Mei 1995 dengan menggunakan merek dagang Telkomsel. PT. Excelcomindo Pratama pada bulan Oktober 1996 menyusul dengan menggunakan merek dagang XL. PT. Indosat yang menggunakan merek dagang IM3 (Indosat Mobile Multi Media) ikut meramaikan persaingan dalam industri ini pada tahun 2001. Tahun 2002 PT. Satelindo resmi diambil alih oleh PT. Indosat. Operator-operator selular berbasis CDMA kemudian menyusul yang diawali dengan kehadiran TelkomFlexi pada Desember 2002 sebagai merek dagang dari produk selular CDMA PT. Telekomunikasi Indonesia. PT. Bakrie Telecom menyusul dengan merek dagang Esia pada November 2003, yang kemudian diikuti dengan kehadiran Fren sebagai merek dagang PT. Mobile-8 Telecom pada Desember 2003. PT. Indosat menyusul dengan merek dagang StarOne pada bulan Mei 2004.



PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI PADA PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

PERANAN STRATEGI PEMASARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK JASA ASURANSI PADA PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA

RINGKASAN

            Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan,baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi resiko yang mendasar seperti resiko kematian, atau dalam menghadapi resiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan kegiatannya menghadapi berbagai resiko yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya.
            Dengan mulai membaiknya iklim dan minat masyarakat dalam bidang asuransi mengakibatkan tingkat persaingan di dunia asuransi menjadi semakin ketat. Strategi pemasaran merupakan salah satu senjata bagi perusahaan untuk menghadapi persaingan pasar. Pada dasarnya strategi pemasaran adalah mencari kecocokan antara kemampuan internal perusahaan dengan peluang eksternal yang ada di pasar. Mencari kecocokan ini merupakan tanggung jawab dari bagian pemasaran untuk menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan produk yang dihasilkan dan sesuai dengan dengan segmen pasar yang ingin dituju oleh produk yang diluncurkan.
            Mengenali karakteristik pasar dan struktur pasar sangatlah menguntungkan bagi perusahaan untuk dapat tetap bersaing dan survive (kelangsungan hidup perusahaan). Kelemahan dan keunggulan perusahaan hendaknya dianalisis sehingga menjadi sebuah titik tolak yang kuat buat perusahaan dalam mengambil keputusan yang efektif dan efisien serta untuk memperkuat posisinya dari para pesaing yang ada.
            Tujuan utama dari sebuah perusahaan ialah pencapaian profit (laba) dan hal ini dapat juga sebagai tolak ukur dalam sukses atau tidaknya sebuah perusahaan dalam pencapaian tujuannya. Selain itu efektifitas dan efisiensi dalam menjalankan operasional perusahaan juga memegang peranan penting. Efesiensi yang dimaksud adalah strategi pemasaran yang dilakukan dengan perhitungan dan pertimbangan yang tepat sehingga tidak ada pemborosan biaya baik itu dalam operaional maupun dalam biaya promosi maupun iklan dan efektifitas yang dimaksud ialah pemilihan stategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan pasar yang dilayani oleh perusahaan sehingga sasaran yang ditetapkan dapat tercapai.

Analisis Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Dividen Kas Pada Industri Barang Konsumsi Di Indonesia


Analisis Hubungan
 Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Dividen Kas Pada Industri Barang Konsumsi Di Indonesia

RINGKASAN


Tujuan pembagian dividen untuk memaksimumkan pemegang saham atau harga saham dan menunjukan likuiditas perusahaan. Dari sisi investor dividen merupakan salah satu motivator untuk menanamkan dana dipasar modal. Investor lebih memilih dividen yang berupa kas dibandingkan dengan capital gain. Perilaku ini diakui oleh Gordon-Litner sebagai “The bird in the hand theory” bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Selain itu investor juga dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menilai besarnya dividen yang dibagikan.
            Dari sisi emiten kebijakan dividen sangat penting bagi mereka, apakah sebagai keuntungan perusahaan akan lebih banyak digunakan untuk membayar dividen dibanding retain earning atau sebaliknya. Dalam penetapan kebijaksanaan mengenai pembagian dividen, faktor yang menjadi perhatian manajemen adalah besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Ada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan yaitu laba akuntansi dan total arus kas. Penelitian ini menggunakan laba akuntansi sebagai pengukur kinerja akuntansi perusahaan.
Menurut pengertian akuntansi konvensional dinyatakan bahwa laba akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yang dihasilkan dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan kepadanya. Bila dilihat secara mendalam, laba akuntansi bukanlah definisi yang sesung­guhnya dari laba melainkan hanya merupakan penjelasan mengenai cara untuk menghitung laba (Muqodim, 2005:114).
            Laba akuntansi adalah laba dari kaca mata perekayasa akuntansi atau ke­satuan usaha karena keperluan untuk menyajikan informasi secara objektif dan terandalkan. Laba akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba yang didapat dari selisih hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi perusahaan (laba bersih). Selain menggunakan nilai laba akuntansi dalam menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan, seringkali  perusahaan juga mempertimbangkan laba tunai yang pada dasarnya merupakan laba akuntansi setelah diperhitungkan dengan beban-beban non kas dalam hal ini; beban penyusutan dan amortisasi.
Depresiasi dan amortisasi merupakan biaya non kas, artinya biaya tersebut tidak lagi memerlukan pengeluaran kas sekarang ataupun di masa depan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Suatu aktiva dapat dipandang sebagai kuantitas jasa ekonomi potensial yang dikonsumsi selama menghasilkan pendapatan. Penyusutan aktiva dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.




DOWNLOAD

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH KECERDASAN INTELEKTUAL, KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus di Bank Rakyat Indonesia Cabang Bengkulu)

RINGKASAN



Setiap Perusahaan atau Organisasi mempunyai karyawan yang memiliki kinerja yang baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ), dan Kecerdasan Spiritual (SQ). Faktor inilah yang diangkat penulis dalam penelitian ini. Dimana Kecerdasan Intelektual (X1), Kecerdasan Emosional (X2), Kecerdasan Spiritual (X3) dan Kinerja Karyawan (Y). Peneliti tertarik mengadakan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh Kecedasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Rakyat Indonesia (Cabang Bengkulu). Metode pengambilan data yaitu dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan sebanyak 33 responden yang bekerja pada Bank Rakyat Indonesia (Cabang Bengkulu). Sedangkan analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan analisis regresi linear berganda, yang diperoleh sebagai berikut :
Y=0,423X1+0,116X2+0,295X3
Sedangkan jika dilihat dari F-hitung yang dihitung berdasarkan SPSS hasilnya menyatakan bahwa F-hitung 22,454 lebih besar dari F- tabel 3,32 pada alpha 0,05 (5%). Dengan demikian hipotesis yang dibuat sebelumnya dapat dibuktikan. Begitu 10 juga dengan hasil dari t-hitung sebesar 3,723, 1,752 dan 1,878 lebih besar dari t-tabel 1,692 pada alpha 0,05. Berarti dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa kinerja karyawan Bank Rakyat Indonesia (Cabang Bengkulu) dipengaruhi oleh Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ). Adapun saran yang dapat diberikan penulis yaitu bahwa manajemen perusahaan hendaknya dapat melakukan pelatihan problem solving, pelatihan peningkatan kemampuan karyawan dalam memahami kondisi orang lain, serta pelatihan yang dapat meningkatkan kesungguhan, kejujuran dan keterbukaan karyawan dalam menjalankan tugas.

KINERJA KARYAWAN (Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO) WS2JB Cabang BENGKULU)

KINERJA KARYAWAN
(Studi Deskriptif Kualitatif Pada PT. PLN (PERSERO)
WS2JB Cabang BENGKULU)


RINGKASAN

Peneliti memilih judul “Kinerja Karyawan” dengan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sebagai objek yang akan diteliti, karena dari segi perspektif pelanggan (masyarakat), kinerja karyawan PLN masih kurang baik dan belum memenuhi kepuasan pelanggan. Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu sudah baik atau belum, disini peneliti akan melakukan penelitian tehadap kinerja karyawan PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu, berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan (masyarakat) dan karyawan itu sendiri. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai bahan masukan/informasi bagi pihak manajemen dan pimpinan dalam upaya peningkatan kinerja karyawan khususnya di PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu dan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian sejenis.
Kinerja adalah hasil dari perbuatan/perilaku seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan yang dapat dijelaskan melalui sistem evaluasi kerja dan dapat dinilai oleh orang lain, dibandingkan dengan target atau standar kerja yang telah di sepakati bersama. kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan
dalam melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Tugas-tugas tersebut biasanya berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan. Adapun indikator kinerja yang bersumber dari PT. PLN (Persero) WS2JB Cabang Bengkulu yaitu sasaran individu dan kompetensi individu yang meliputi kompetensi inti dan kompetensi peran.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif, tehnik pengumpulan data dengan menggunakan media internet, dokumentasi, dengan observasi non partisipan serta wawancara mendalam dengan menggunakan instrumen panduan wawancara, peneliti berusaha menemukan fenomena yang sulit diungkapkan melalui metode kuantitatif. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 orang. Hasil penelitian menggambarkan secara umum bahwa karyawan sudah melaksanakan sasaran individu dan kompetensi individu sesuai dengan tugas dan fungsinya, meskipun masih terdapat keluhan dari pihak pelanggan dan belum tercapai sepenuhnya kompetensi individu yang diharapkan, dan penerapan kompetensi individu, khususnya pada kompetensi peran belum maksimal.
Kesimpulan penelitian adalah bahwa kinerja karyawan berdasarkan perspektif pimpinan, pelanggan serta karyawan itu sendiri sudah cukup baik, dimana pada sasaran individu penerapan dari indikator-indikatornya sudah terlaksana. Namun, pada kompetensi individu masih ada yang belum terlaksana, terutama dalam kompetensi peran ada beberapa indikator standar kerja seperti : kemampuan mempengaruhi, mengembangkan orang lain serta memimpin kelompok dengan baik belum bisa sepenuhnya diterapkan oleh karyawan. Adapun saran dari kesimpulan hasil penelitian ini adalah agar prosedur didalam pelayanan pelanggan lebih dipertegas dan lebih transparan dengan memberikan informasi yang jelas tentang syarat-syarat, dan biaya yang diperlukan kepada pelanggan yang ingin melakukan penambahan daya dan penyambungan listrik baru, dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan meningkatkan mutu pelayanan. Selain itu bagi pelanggan, jangan mudah percaya kepada oknum yang mengatasnamakan PLN. Jika ingin berurusan dengan PLN, masyarakat sebagai pelanggan bisa datang langsung ke kantor PLN ketempat bagian pelayanan. Bagi karyawan, semangat kerja harus meningkat, peduli kepada lingkungan kerja, selalu percaya terhadap kemampuan diri sendiri dan bekerja dengan berorientasi kepada kepuasan pelanggan serta bekerja dengan jujur demi untuk kebaikan diri sendiri maupun kebaikan perusahaan PT. PLN
(Persero) WS2JB Cabang Bengkulu kedepannya.

Skripsi Lengkap

Mencari bahan untuk sebuah skripsi sangat lah susah.....
walaupun sudah sana sini mencari bahan tapi tidak juga ketemu.
ketika kita mencari di internet melalui mbah google
banyak si yang mengatas nama kan free atau gratis
tapi sebenarnya minta bayaran.

tapi janganlah takut,, disini saya akan memberikan skripsi benar-benar gtratis.